Asosiasi dagang industri film porno mengumumkan penghentian sementara produksi film-film dewasa setelah laporan beberapa kasus penyakit sifilis di antara aktor film porno.
Menurut perwakilan koalisi kebebasan bicara, para aktor film porno bisa kembali bekerja dalam 10 hari setelah mereka mengonsumsi antibiotik. Dokter telah meminta mereka mengonsumsi antibiotik sebagai tindakan pencegahan.
Sifilis merupakan penyakit yang sangat kompleks yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual. Bakteri akan memasuki tubuh melalui luka atau lecet kecil pada kulit atau selaput lendir. Penyakit ini juga bisa ditularkan melalui darah yang terinfeksi, juga dari seorang ibu hamil terhadap janinnya.
Biasanya antibiotik bisa mengatasi sifilis pada lini pertama dan kedua. Orang yang terinfeksi sifilis dilarang berhubungan seksual sampai paling tidak melewati perawatan antibiotik dan dilakukan dua kali pemeriksaan darah yang mengindikasikan kalau infeksi sudah tidak ada lagi.
Merebaknya sifilis di kalangan aktor film porno ini menambah tekanan bagi para produser film porno untuk mewajibkan setiap pemainnya menggunakan kondom. Sebelumnya sudah muncul desakan menggunakan kondom untuk mencegah penularan penyakit seksual menular dan AIDS.
Menurut dr Jonathan Fielding, Direktur Dinas Kesehatan Kota Los Angeles, hasil investigasi yang dilakukan tim dokter menunjukkan kasus sifilis lebih banyak menghinggapi aktor dan pasangan mereka.
"Tidak mengejutkan jika ditemukan banyak kasus infeksi penyakit seksual di kalangan pemain film porno karena mereka kerap tidak menggunakan pelindung dan berhubungan seks dengan banyak pasangan," kata Fielding.
The AIDS Healtcare Foundation juga mengkritik keputusan pemberian antibiotik bagi para aktor film porno dan bukannya mencari pemicunya. "Mereka hanya menggunakan antibiotik sebagai selimut untuk menutupi hal lain," kata Michael Weinstein, Presiden AIDS Healthcare.
Sumber : Reuters