Jakarta - Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendy mengaku telah memeriksa enam jaksa yang diduga memiliki rekening di atas rata-rata gaji dari profesinya. Menurut Marwan, hasil pemeriksaan para jaksa pemilik rekening gendut itu, tidak ditemukan hal-hal yang melanggar hukum.
Menurut Jaksa Muda Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendi, uang-uang di rekening diperoleh secara wajar. Nah, dari mana asal muasal rekening tersebut? " Uang-uang di rekening itu diperoleh secara wajar" kata Marwan di Gedung Bundar Kejaksaan, Kamis 22 Maret 2012.
Misalnya dari hasil transaksi bisnis dan warisan orang tua. " Ah kecil kok, Rp 1 miliaran doang" kata Marwan. " Ada yang dari penjualan rumah dari orang tuanya, warisan, hasil sewa rumah dan pesangon milik istrinya" ujarnya. " Istrinya adalah kepala cabang, ada aliran dana masuk karena pesangon itu,"
Lalu ada lagi, satu orang jaksa lainnya yang diduga memiliki rekening gendut. Jaksa itu, menurut Marwan, memiliki tanah warisan orang tua di Kalimantan Selatan. Tanah itu kini dijadikan lokasi penambangan batu bara. Atas penambangan itu, jaksa itu mendapatkan royalti. "Uang royalti tadi dia belikan truk dan truknya disewakan lagi. Nah itu yang masuk ke rekening dia itu" ujarnya.
Kemudian ada jaksa yang diketahui mendapat transfer uang Rp 10 juta, sebanyak tiga kali. Padahal gaji si jaksa hanya Rp 5 juta. Menurut Marwan, transfer itu berasal dari warga yang bermaksud membantu korban bencana alam. "Dia ini ketua pembangunan rehabilitasi ada longsoran di daerahnya, bencana alam" ujarnya. "Orang ini mengirim uang itu untuk membantu dan masuk ke rekening dia."
Jaksa ini pun, kata Marwan, kini sudah pensiun. Namun dia masih meminta agar rekeningnya diserahkan kepadanya. "Bukti kalau dia panitia itu ditunjukan kepada saya, bahkan dia pernah diperiksa aswas asisten pengawasan Jawa Tengah," lanjutnya.
Menurut Marwan, jaksa yang diduga terlibat berada di eselon II, III dan IV. Mereka, kata Marwan, sudah dimintai klarifikasi. Ia tak nyakin para jaksa itu berbohong. "Tidak, sesuai dengan rekening-reningnya, memang betul ada rekening yang dicurigai itu. Mereka juga menyertakan bukti-bukti," ujarnya.
Sumber : Tempo